sidodadi-penarik.desa.id - Sejak tahun 2019 Perpustakaan Jendela Ilmu Desa Sidodadi Kecamatan Penarik telah masuk dalam program prioritas perpustakaan nasional yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yang mana konsep tersebut merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan potensinya dengan melihat dari aspek keagamaan, budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak azazi manusia (HAM).
Dalam transformasi ini perpustakaan tidak lagi hanya sebagai tempat tumbukan, baca dan pinjam buku saja, akan tetapi suatu perubahan dalam unsur koleksi, pengolahan, penyimpanan, dan pemakaian. Maka dari itulah Perpustakaan Jendela Ilmu Desa Sidodadi Kecamatan Penarik melakukan banyak kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mewujudkan konsep tersebut, karena untuk melakukan suatu kegiatan tentunya perpustakaan sangat membutuhkan orang, ruang dan uang (dana) untuk mendukung kegiatan perpustakaan.
Atas dasar diatas Pengelola Perpustakaan Desa Sidodadi Apriyanti, mengajak anak-anak sekitar lingkungan untuk belajar bersama bagaimana cara membuat ketupat sekaligus mempratekkanya.
"dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha, kami bersama pemerintah desa mengajak anak-anak lingkungan sekitar untuk belajat bersama, bagaimana membuat janur menjadi ketupat, sekaligus kita praktekkan bersama anak-anak tersebut", terang Apri.
"Banyak anak-anak sekarang pandai bermain game, tapi tidak tahu bagaimana melestarikan budaya membuat ketupat dengan janur ini, oleh kerana itu kami berusaha membuat anak-anak untuk bisa membuat ketupat tersebut", tambah Apri.
"Pusdes Jendela Ilmu kemarin, membuat kreasi dari daun kelapa atau Janur, dengan kegiatan tersebut sudah jelas bahwa pusdes Jendela Ilmu Sidodadi sudah mempraktikan konsep inklusi sosial dan mengajak anak-anak untuk lebih meningkatkan minat baca, anak-anak mencari informasi tutorial membuat kreasi tersebut didalam buku dan komputer yang sudah difasilitasi oleh perpustakaan, dan Alhamdulillah dengan kegiatan-kegiatan seperti ini anak-anak mulai tertarik berkunjung, membaca dan berkegiatan di perpustakaan jendela ilmu sehingga upaya nyata mendorong peningkatan literasi pun mulai terwujud", Tutup Apri.